Agama Islam pada hari ini sedang terusik dengan adanya berbagai isu yang terjadi. Banyaknya kejadian kekerasan sampai penipuan ekonomi yang mengatas namakan agama. Isu Negara Islam Indonesia (NII) meupakan kajian yang hari ini sedang hangat diperbincangkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Selain itu ada beberapa kekerasan yang mana juga mengatas namakan agama, seperti halnya peristiwa bom bunuh diri, mulai dari bom bali sampai yang terakhir adalah bom bunuh diri di Polres Cirebon. Semua kejadian ini jika di telisik lebih lanjut adalah mereka yang berdalih dan mengatas namakan agama.
Kejadian ini menuai pro dan kontra dikalangan umat beragama lebih khususnya adalah agama islam. Karena semua pelaku mayoritas adalah yang notabennya pemeluk agama islam. Nama islam semakin tercoreng ketika radikalisasi dan anarkisitas agama dilakukan oleh pemeluk agama islam. Anarkisitas, radikalitas dan fundamentalitas beragama ini muncul karena adanya eksklusifitas dalam beragama.
Eksklusitas ini didorong denagan adanya pemahaman konsep-konsep agama yang tekstual dan bukan konterstual. Islam merupakan agama yang diturunkan dari sang pencipta untuk dijadikan sebagai pegangan dan pedoman untuk umat manusia didunia. Nilai-nilai dan konsep yang ditawarkan oleh islam sangat jelas yaitu islam sebagai rohmatal lil”alamin (islam sebagai rahmat seluruh alam).
Dalam rangka membangun bangsa yang bermartabat dan berkaracter (Nation and caracter Building) maka konsep keberagamaan yang didarsarkan pada menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme dan keberagaman suku, etnik, budaya, dan agama harus dikedepankan. Dengan nilai-nilai pluralisme inilah bangsa yang bermartabat dan berkarakter akan terbentuk.
Maka dari itu sudah saatnya para pemuda terutama Kalangan Pemuda Nahdliyin untuk memperkuat Akidahnya, dan berpandangan yang luas dalam membangun karakter bangsa yang bermartabat dan Berani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar