Jumat, 07 Oktober 2016

Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share


1.    Pengertian Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share
Think Pair Share merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dari teori konstruktivisme yang merupakan perpaduan antara belajar secara mandiri dan belajar kelompok. Menurut Trianto (2007: 61) TPS singkatan dari Think Pair Share atau berpikir-Berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.
Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi. Dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan,dan prosedur yang digunakan dalam  Think Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu. Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya, guru menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah dijelaskan dan dialami.
Siswa dilatih untuk bernalar dan dapat berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Guru juga dapat memberikan kesempatan siswa untuk menjawab dengan asumsi pemikirannya sendiri, kemudian berpasangan untuk mendiskusikan hasil jawabannya kepada taman sekelas untuk dapat didiskusikan dan dicari pemecahannya bersama-sama sehingga terbentuk suatu konsep.
2.    Langkah-langkah Pembelajaran Think Pair Share
Langkah-langkah pembelajaran Think Pair Share (Trianto, 2007: 61) sebagai berikut:
Langkah 1: Berpikir (Thinking). Guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan materi himpunan, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah.
Langkah 2: Berpasangan (Pairing). Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah diperoleh pada langkah pertama. Pada tahap ini guru juga memberikan soal sebagai tugas.
Langkah 3: Berbagi (Sharing). Pada tahap akhir ini, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan kelompok lain tentang apa yang telah didiskusikan.
3.    Kelebihan Pembelajaran Think Pair Share
a.    Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan. Membantu anak untuk bisa respek terhadap orang lain.
b.    Siswa tidak terlalu tergantung pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri.
c.    Memudahkan siswa melakukan penyesuaiansosial. Selama interaksi berlangsung ini dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
d.   Menumbuhkan rasa saling berbagi dengan pasangan.
4.    Kelemahan Pembelajaran kooperatif Think Pair Share
a.    Banyak siswa yang tidak senang bila disuruh bekerja sama dengan yang lain. Siswa yang rajin harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam kelompok mereka, sedangkan siswa yang kurang rajin dan pandai merasa minder bila ditempatkan dalam kelompok yang pandai.
b.    Banyak siswa yang takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa satu orang harus mengerjakan semua pekerjaan yang telah diberikan guru. Dalam pembelajran kooperatif pembagian tugas rata, setiap kelompok harus dapat mempresentasikan yang telah didapatnya dalam kelompok sehingga ada pertanggung jawaban individu.
c.    Perasaan takut pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik  pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok.

d.   Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan di kelas.

Daftar Pustaka
Slavin, Robert, E. (1995). Cooperatif Learning, Theory, Reseach, & Practice. Boston
Suprijono, Agus. (2012) Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM), Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar