1.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share
Think Pair Share merupakan
salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dari teori konstruktivisme yang merupakan perpaduan antara belajar secara
mandiri dan belajar kelompok. Menurut Trianto (2007: 61) TPS singkatan dari Think Pair
Share atau berpikir-Berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.
Think Pair Share
merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi
suasana pola diskusi. Dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan
untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan,dan prosedur yang digunakan
dalam Think Pair Share
dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk
merespon dan saling membantu. Guru
memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau
siswa membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya, guru menginginkan
siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah dijelaskan dan dialami.
Siswa dilatih
untuk bernalar dan dapat berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru. Guru juga dapat memberikan kesempatan siswa untuk menjawab
dengan asumsi pemikirannya sendiri, kemudian berpasangan untuk mendiskusikan
hasil jawabannya kepada taman sekelas untuk dapat didiskusikan dan dicari
pemecahannya bersama-sama sehingga terbentuk suatu konsep.
2.
Langkah-langkah Pembelajaran Think
Pair Share
Langkah-langkah
pembelajaran Think Pair Share (Trianto, 2007: 61) sebagai berikut:
Langkah 1: Berpikir (Thinking). Guru mengajukan pertanyaan
atau masalah yang dikaitkan dengan materi himpunan, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri
jawaban atau masalah.
Langkah 2: Berpasangan (Pairing). Guru meminta
siswa untuk berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang
telah diperoleh pada langkah pertama. Pada tahap ini guru
juga memberikan soal sebagai tugas.
Langkah 3: Berbagi (Sharing). Pada tahap akhir ini, guru
meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan kelompok lain tentang apa yang
telah didiskusikan.
3.
Kelebihan Pembelajaran Think Pair
Share
a.
Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan. Membantu anak untuk bisa respek
terhadap orang lain.
b.
Siswa tidak terlalu tergantung pada guru, akan tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berpikir sendiri.
c.
Memudahkan siswa melakukan penyesuaiansosial. Selama interaksi berlangsung ini dapat
meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
d.
Menumbuhkan rasa saling berbagi dengan pasangan.
4.
Kelemahan Pembelajaran kooperatif Think
Pair Share
a. Banyak siswa yang tidak senang bila disuruh bekerja sama
dengan yang lain. Siswa yang rajin harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam
kelompok mereka, sedangkan siswa yang kurang rajin dan pandai merasa minder
bila ditempatkan dalam kelompok yang pandai.
b.
Banyak siswa yang takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara
adil, bahwa satu orang harus mengerjakan semua pekerjaan yang telah diberikan
guru. Dalam pembelajran kooperatif pembagian tugas rata, setiap kelompok harus
dapat
mempresentasikan yang telah didapatnya dalam kelompok
sehingga ada pertanggung jawaban
individu.
c.
Perasaan takut pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik pribadi
mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok.
d.
Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan di kelas.
Daftar Pustaka
Slavin, Robert, E. (1995). Cooperatif Learning, Theory, Reseach,
& Practice. Boston
Suprijono, Agus. (2012) Cooperative Learning (Teori
dan Aplikasi PAIKEM), Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar